Mazmur 22:15
Konteks22:15 (22-16) kekuatanku kering seperti beling, f lidahku melekat pada langit-langit mulutku; g dan dalam debu h maut Kauletakkan aku.
Mazmur 32:3-4
Konteks32:3 Selama aku berdiam diri, g tulang-tulangku menjadi lesu 1 h karena aku mengeluh i sepanjang hari; 32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, j sumsumku menjadi kering, k seperti oleh teriknya musim panas. Sela
Mazmur 102:3-5
Konteks102:3 (102-4) Sebab hari-hariku habis seperti asap, n tulang-tulangku o membara seperti perapian. 102:4 (102-5) Hatiku terpukul dan layu seperti rumput, p sehingga aku lupa makan rotiku. q 102:5 (102-6) Oleh sebab keluhanku r yang nyaring, aku tinggal tulang-belulang.
Mazmur 102:2
Konteks102:2 (102-3) Janganlah sembunyikan wajah-Mu l terhadap aku pada hari aku tersesak 2 . Sendengkanlah telinga-Mu m kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
Kolose 2:7
Konteks2:7 Hendaklah kamu berakar k di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan l kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Kolose 1:10
Konteks1:10 sehingga hidupmu layak u di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya v dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan w yang benar tentang Allah,
[32:3] 1 Full Life : SELAMA AKU BERDIAM DIRI, TULANG-TULANGKU MENJADI LESU.
Nas : Mazm 32:3-4
Ayat-ayat ini melukiskan penderitaan yang mendalam dan hukuman yang terjadi apabila dosa disembunyikan. Ketika Daud menyembunyikan dosanya dan tidak mengakuinya kepada Allah, dia kehilangan hal-hal yang paling berharga dalam hidupnya -- kesehatan, ketenangan pikiran, kebahagiaan, dan perkenan Allah. Sebagai gantinya dia mengalami rasa bersalah dan siksaan batin sebagai hukuman Allah.
[102:2] 2 Full Life : PADA HARI AKU TERSESAK.
Nas : Mazm 102:3
Sementara mengalami kesesakan besar dalam hidup ini, bilamana hampir segala sesuatu menjadi kacau dan kita tidak berdaya untuk mengubah situasi, satu-satunya harapan kita ialah berseru kepada Allah dan meletakkan hidup dan keadaan kita dalam tangan-Nya (bd. Mazm 39:13; 54:4; 61:2; 64:2). Pemazmur melakukan hal ini dengan berseru kepada Tuhan memohon kemurahan dan campur tangan-Nya. Dia yakin bahwa Allah akan menjawab doanya dan tidak meninggalkan dirinya.